MENGENAL RASUL

Mengenal Rasul
Wahai orang yang berakal, jika anda telah mengenal bahwa Allah, Dialah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan Dia akan membangkitkanmu untuk memberikan kepadamu balasan atas amal perbuatanmu. Maka ketahuilah bahwa Allah telah mengutus kepadamu dan kepada seluruh manusia seorang Rasul yang memerintahkan kepadamu untuk taat dan mengikutinya. Dia mengabarkan bahwa jalan mengenal ibadah kepada-Nya secara benar hanyalah dengan mengikuti Rasul-Nya dan beribadah kepada Allah dengan syariat yang dibawa oleh Rasul-Nya.
Rasul mulia yang wajib bagi seluruh manusia mengimani dan mengikutinya ini adalah penutup para rasul sekaligus utusan Allah bagi seluruh umat manusia, yaitu Muhammad seorang Nabi yang tidak pandai membaca dan menulis yang telah diberitakan sebagai kabar gembira oleh Musa dan Isa lebih dari 40 tempat di Taurat dan Injil yang dibaca orang Yahudi dan Nasrani sebelum mereka mempermainkan dan merubah kedua kitab tersebut [1].
Nabi mulia yang Allah jadikan sebagai penutup para rasul dan diutus untuk semua umat manusia ini adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib Al Hasyimy Al Qurasyi, seorang laki-laki paling mulia dan paling jujur di kabilah termulia di muka bumi, yang merupakan keturunan Nabiyullah Ismail bin Nabiyullah Ibrahim. Muhammad saw. dilahirkan di Mekah pada tahun 570 Masehi. Pada malam kelahirannya dan pada saat-saat keluarnya dari rahim ibunya, alam semesta tersinari oleh cahaya agung yang membuat manusia terheran-heran dan ditulis di buku-buku sejarah, berhala-berhala Quraisy di sekeliling Ka’bah yang mereka sembah di Mekkah berjungkiran, istana Kisra raja Persia goncang, sepuluh beranda istananya rubuh dan api Parsi yang mereka sembah tiba-tiba padam. Padalah api tersebut belum pernah padam sejak dua ribu tahun silam.
Semua ini merupakan pertanda dari Allah ta’ala bagi penduduk bumi akan lahirnya penutup para rasul yang akan menghancurkan semua berhala yang disembah selain Allah dan akan menyeru bangsa Persia dan Romawi untuk menyembah Allah semata dan masuk ke dalam agamanya yang benar. Apabila mereka menolak akan ia perangi bersama para pengikutnya. Lalu Allah memenangkannya atas mereka dan ia sebarkan agama-Nya sebagai cahaya-Nya di bumi. Dan ini benar terjadi setelah Allah mengutus Rasul-Nya Muhammad saw.    
Allah telah mengaruniakan bagi penutup para rasul Muhammad saw. beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh rasul sebelumnya. Diantaranya :
Pertama: dia sebagai penutup para rasul sehingga tidak ada lagi seorang rasulpun setelahnya.
Kedua: keumuman risalahnya untuk semua umat manusia. Maka seluruh manusia adalah umat Muhammad. Siapa yang mentaati dan mengikutinya masuk surga dan siapa yang durhaka kepadanya masuk neraka. Begitu juga orang Yahudi dan Nasrani, diwajibkan mengikutinya. Siapa yang tidak mau mengikuti dan beriman kepadanya maka ia telah kafir kepada Musa, Isa dan seluruh Nabi alaihimussalam. Sedang Musa, Isa dan seluruh para Nabi berlepas diri dari setiap orang yang tak mau mengikuti Muhammad r. Karena Allah memerintahkan mereka untuk menyampaikan sebagai kabar gembira dan menyeru umatnya untuk mengikuti Muhammad r kelak jika Allah telah mengutusnya. Dan juga, karena  agama yang dibawa oleh Muhammad dengan agama yang dibawa oleh para Nabi adalah satu. Allah jadikan kesempurnaan dan kemudahan agama pada masa rasul mulia penutup para rasul ini. Sehingga tidak boleh seorangpun setelah diutusnya Muhammad, memeluk agama selain Islam. Karena ia merupakan agama sempurna yang membatalkan seluruh agama dan dikarenakan ia agama yang haq yang akan terus terjaga.
Adapun Yahudi dan Nasrani merupakan agama yang telah diselewengkan tidak sebagaimana lagi saat Allah turunkan. Jadi setiap muslim pengikut Muhammad dianggap pula sebagai pengikut Musa, Isa dan seluruh para Nabi. Dan setiap yang keluar dari Islam dianggap telah kafir terhadap Musa, Isa dan seluruh para Nabi. Sekalipun ia mengaku sebagai pengikut Musa atau Isa ! Oleh sebab ini sejumlah ulama Yahudi dan pendeta Nasrani yang mau berfikir dan bersikap obyektif segera mengimani Muhammad saw. dan masuk Islam.



[1] Lih. Aljawabusshahih liman baddala diinal Masih. Oleh. Ibnu Taymiyah Jilid 1, hidayatulhayaara. Oleh. Ibnul Qayyim, Sirah Nabawiyah. Oleh. Ibnu Hisyam, dan Tarikh Ibnu Katsir. Tentang kabar gembira di dalam Taurat dan Injil memberitakan kedatangan Nabi Muhammad.

Tidak ada komentar