MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA BERSUJUD KEPADA ALLAH


MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA
BERSUJUD KEPADA ALLAH ([1]).


          Firman Allah Subhanahu wata’ala :
]حتى إذا فزع عن قلوبهم قالوا ماذا قال ربكم قالوا الحق وهو العلي الكبير[
          “Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka (malaikat), mereka berkata : apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu ?, mereka menjawab : perkataan yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar” (QS. Saba’, 23).

          Diriwayatkan dalam kitab shohehnya Imam Bukhori, dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"إذا قضى الله الأمر في السماء ضربت الملائكة بأجنحتها خضعانا لقوله، كأنه سلسلة على صفوان ينفذهم ذلك، ]حتى إذا فزع عن قلوبهم قالوا ماذا قال ربكم قالوا الحق وهو العلي الكبير[، فيسمعها مسترق السمع، ومسترق السمع هكذا بعضه فوق بعض – وصفه سفيان بكفه، فحرفها وبدد بين أصابعه – فيسمع الكلمة فيلقيها إلى من تحته، ثم يلقيها الآخر إلى من تحته، حتى يلقيها على لسان الساحر أو الكاهن، فربما أدركه الشهاب قبل أن يلقيها، وربما ألقاها قبل أن يدركه، فيكذب معها مائة كذبة، فيقال : أليس قد قال لنا يوم كذا وكذا ؟ فيصدق بتلك الكلمة التي سمعت من السماء".
          “Apabila Allah menetapkan suatu perintah diatas langit, para malaikat mengibas-ngibaskan sayapnya, karena patuh akan  firmanNya, seolah-olah firman yang didengarnya itu bagaikan gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal ini memekakkan mereka (sehingga jatuh pingsan karena ketakutan), “sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka berkata : “apakah yang telah difirmankan oleh tuhanmu ?”  mereka menjawab : “ (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar”, ketika itulah (syetan-syetan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu sebagian diatas sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah ([2]) menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka (penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah kepada yang ada dibawahnya, dan seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi kadang-kadang syetan pencuri berita itu terkena syihab (meteor)  sebelum sempat menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan berita sebelum terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam kebohongan, mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata : bukankah ia telah memberi tahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar), sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang didengarnya dari langit”.

          An–Nawwas bin Sam’an Radhiallahu’anhu menuturkan bahwa Rasulullah, bersabda :
" إذا أراد الله تعالى أن يوحي بالأمر تكلم بالوحي أخذت السموات منه رجفة، أو قال : رعدة شديدة خوفا من الله U، فإذا سمع ذلك أهل السموات صعقوا وخروا سجدا، فيكون أول من يرفع رأسه جبريل ، فيكلمه الله من وحيه بما أراد، ثم يمر جبريل على الملائكة، كلما مر بسماء سأله ملائكتها : ماذا قال ربنا يا جبريل ؟، فيقول جبريل : قال الحق وهو العلي الكبير، فيقولون كلهم مثل ما قال جبريل، فينتهى جبريل بالوحي إلى حيث أمره الله".
          “Apabila Allah Subhanahu wata’ala hendak mewahyukan perintahnya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-langit bergetar dengan kerasnya karena takut kepada Allah, dan ketika para malaikat mendengar firman tersebut mereka pingsan dan bersujud, dan diantara mereka yang pertama kali bangun adalah Jibril, maka Allah sampaikan wahyu yang Ia kehendakiNya kepadanya, kemudian Jibril melewati para malaikat, setiap ia melewati langit maka para penghuninya bertanya kepadanya : “apa yang telah Allah firmankan kepadamu ?”, Jibril menjawab : “Dia firmankan yang benar, dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dan seluruh malaikat yang ia lewati bertanya kepadanya seperti pertanyaan pertama, demikianlah sehingga Jibril menyampaikan wahyu tersebut sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepadanya.”



        Kandungan bab ini :
  1. Penjelasan tentang ayat yang telah disebutkan di atas ([3]).
  2. Ayat tersebut mengandung argumentasi yang memperkuat kebatilan syirik, khususnya yang berkaitan dengan orang-orang sholeh, dan ayat itu juga memutuskan akar-akar pohon syirik yang ada dalam hati seseorang.
  3. Penjelasan tentang firman Allah : “mereka menjawab : “(perkataan) yang benar” dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ([4])
  4. Menerangkan tentang sebab pertanyaan para malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.
  5. Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka dengan perkataan : “Dia firmankan yang benar …”
  6. Menyebutkan bahwa malaikat yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril.
  7. Jibril memberikan jawaban tersebut kepada seluruh  malaikat penghuni langit, karena mereka bertanya kepadanya.
  8. Para malaikat penghuni langit jatuh pingsan ketika mendengar firman Allah.
  9. Langitpun bergetar keras ketika mendengar firman Allah itu.
  10. Jibril adalah malaikat yang menyampaikan wahyu itu ke tujuan yang telah diperintahkan Allah kepadanya.
  11. Hadits di atas menyebutkan tentang adanya syetan-syetan yang mencuri berita wahyu.
  12. Cara mereka mencuri berita, sebagian mereka naik di atas sebagian yang lain.
  13. Peluncuran syihab (meteor) untuk menembak jatuh syetan-syetan pencuri berita.
  14. Adakalanya syetan pencuri berita itu terkena syihab sebelum sempat menyampaikan berita yang didengarnya, dan adakalanya sudah sempat menyampaikan berita ke telinga manusia yang menjadi abdinya sebelum terkena syihab.
  15. Adakalanya ramalan tukang ramal itu benar.
  16. Dengan berita yang diterimanya ia melakukan seratus macam kebohongan.
  17. Kebohongannya tidak akan dipercaya kecuali karena adanya berita dari langit (melalui syetan penyadap berita).
  18. Kecenderungan manusia untuk menerima suatu kebatilan, bagaimana mereka bisa bersandar hanya kepada satu kebenaran saja yang diucapkan oleh tukang ramal, tanpa memperhitungkan atau mempertimbangkan seratus kebohongan yang disampaikannya.
  19. Satu kebenaran tersebut beredar luas dari mulut ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan sebagai bukti bahwa apa yang dikatakan oleh tukang ramal itu benar.
  20. Menetapkan sifat-sifat Allah (seperti yang terkandung dalam hadits diatas), berbeda dengan faham Asy’ariyah yang mengingkarinya.
  21. Penjelasan bahwa bergetarnya langit dan pingsanya para malaikat itu disebabkan karena rasa takut mereka kepada Allah.
  22. Para malaikat pun bersimpuh sujud kepada Allah.



([1])   Bab ini menjelaskan bukti lain yang menunjukkan kebhatilan syirik dan hanya Allah yang berhak dengan segala macam ibadah. Karena apabila para malaikat, sebagai makhluk yang sangat perkasa dan paling kuat, bersimpuh sujud di hadapan Allah yang Maha tinggi dan Maha besar ketika mendengar firmanNya, maka tidak ada yang berhak dengan ibadah, puja dan puji, sanjungan dan pengagungan kecuali Allah.
([2])   Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang periwayat hadits ini.
([3])   Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mana mereka  adalah makhluk Allah yang paling kuat dan amat perkasa yang disembah oleh orang-orang musyrik. Apabila demikian keadaan meraka dan rasa takut mereka kepada Allah ketika Allah berfirman, maka apakah pantas mereka dijadikan sesembahan selain Allah ? tentu tidak pantas, dan makhluk selain mereka lebih tidak pantas lagi.
([4])   Firman Allah ini menunjukkan : bahwa Kalamullah bukanlah makhluk (ciptaan), karena mereka berkata : “ Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu ?”, menunjukkan pula bahwa Allah Maha Tinggi di atas seluruh makhlukNya, dan Maha Besar yang kebesaranNya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.

Tidak ada komentar