BENTUK TUBUH RASULULLAH SAW

BENTUK TUBUH RASULULLAH SAW
"Rasulullah saw. bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak
pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal,
tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjkadi
rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul)
sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Beliau pulang ke Rahmatullah
dalam usia enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat
sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih."
(diriwayatkan oleh Abu Raja' Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi
`Abdurrahman yang bersumber dari *Anas bin Malik r.a)
Anas bin Malik r.a adalah Abu Nadhr Anas bin Malik al Anshari al Bukhari al Khazraji. Ia
     tinggal bersama Rasulullah saw dan membantu Beliau selama sepuluh tahun.Dan ia adalah
     sahabat yang paling akhir meninggal dunia di Bashrah, yaitu pada tahun 71 H.
Perawi menghilangkan bilangan satuannya dari puluhan (digenapkan) . Karena kebanyakan
     riwayat menyatakan bahwa Rasulullah saw tinggal di Mekkah sebagai Rasul 13 tahun, dan
     wafat pada usia 63 tahun.
"Aku tak pernah melihat orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan
pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah saw. Rambutnya mencapai
kedua bahunya.Kedua bahunya bidang. beliau bukanlah seorang yang
berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi."
(diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki',dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang
bersumber dari al Bara bin `Azib r.a)
"Rasulullah saw. tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek.
Beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung
dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk,
dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerah-
merahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. beliau
memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan
dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakan-
akan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh
badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah,
yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara
manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua
orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan.
Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang
siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan
mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: "Belum
pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau
saw."
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi al Bashri, juga diriwayatkan oleh `Ali bin
Hujr dan Abu Ja'far bin Muhammad bin al Husein, dari `Isa bin Yunus, dari `Umar bin
`Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib k.w.
yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)

"Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa a.s. bagaikan
seorang laki laki dari suku Syanu'ah*. Kulihat pula Nabi `Isa bin Maryan a.s.
ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah `Urwah bin Mas'ud*,
Kulihat pula Nabi Ibranim a.s. ternyata orang yang mirip kepadanya adalah
kawan kalian ini (yaitu Nabi saw sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah
kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah*."
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'ad dari Laits bin Sa'id, dari Abi Zubair yang bersumber
dari Jabir bin `Abdullah r.a.)
Suku Syanu'ah terdapat di Yaman perawakan mereka sedang.
Urwah bin Mas'ud as Tsaqafi adalah sahabat Rasulullah saw ia memeluk islam pada tahun 9
    H.
Dihyah adalah seorang sahabat Rasulullah saw yang mengikuti jihad fi sabilillah setelah
    perang Badar. Ia pun merupakan salah seorang pengikut Bai'atur Ridlwan yang bersejarah.
"Rasulullah mempunyai gigi seri yang renggang. Bila Beliau berbicara terlihat
seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua gigi serinya itu."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Ibrahim bin Mundzir al Hizami, dari
`Abdul `Aziz bin Tsabit az Zuhri, dari Ismail bin Ibrahim, dari Musa bin `Uqbah, dari Kuraib
yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)




Tidak ada komentar