Penyakit dan Kebersamaan

images/index_r1_c1.gif
Penyakit dan Kebersamaan
"Didalam kehidupan harus ada keserasian dan keharmonisan, hal itu adalah merupakan titik temu dari suatu kebersamaan". Didalam kehidupan bermasyarakat, kita semua merindukan kemesraan dan keharmonisan. Namun akhir-akhir ini potret kehidupan bermasyarakat kita sungguh memprihatinkan. Seringkali terjadi percekcokan, baik itu antara keluarga, teman, tetangga, kelompok se-agama atau pun antar-agama, yang kesemuanya mengarah kepada kerusakan dan kehancuran. Sungguh Nabi Muhammad SAW diutus demi terwujudnya keindahan, sebagai Rohmatan lil Alamin yang senantiasa menebarkan dan menciptakan keindahan kasih sayang di alam semesta ini. Sehingga siapapun dari kita bila didalam hidupnya tidak mengerti makna kasih sayang, dia adalah perusak yang harus segera di cermati.

Sungguh Nabi Muhammad SAW diutus demi terwujudnya keindahan, sebagai Rohmatan lil Alamin yang senantiasa menebarkan dan menciptakan keindahan kasih sayang di alam semesta ini.

Kemudian untuk mewujudkan kebersamaan ini ada 2 (dua) hal yang harus diperhatikan.

Pertama: Mencari titik temu. Artinya kita harus menemukan keserasian dalam kemesraan sebagai langkah awal kebersamaan. Tetapi kita tidak boleh terus berhenti disini, karena banyak orang yang mencari titik temu namun setelah menemukannya terkadang melupakan langkah kedua yang juga tidak kalah pentingnya dari yang pertama.

Kedua: Tidak boleh sengaja memunculkan perbedaan. Berbeda boleh tapi tidak mesti dicari-cari. Yang perlu dicatat adalah" Perbedaan yang boleh di tolerir adalah selagi dalam batas khilafiah (perbedaan yang dianggap menurut cara pandang ulama Allah)". Dan menentukan ini khilafiah atau bukan adalah harus didasari ilmu yang mencukupi.
Alangkah indahnya kalau orang sudah bisa mencari makna titik temu sekaligus tidak menciptakan perbedaan. Yang hanya menyeru kepada titik temu akan tetapi lupa memahami perbedaam maka ia bukanlah pencari persamaan dan kebersamaan yang sesungguhnya akan tetapi ia pencipta perbedaan dan pembuat kerusakan didalam kebersamaan.

Alangkah indahnya kalau orang sudah bisa mencari makna titik temu sekaligus tidak menciptakan perbedaan.

Dalam lingkup kaum musliminpun harus dibangun keindahan, agar tidak perlu terjadi saling mencaci, memaki, dan mencela. Kalau kebersamaan sudah kita temukan dalam umat islam, maka hal itu adalah keindahan, sebagai rahmat yang akan memunculkan wibawa umat Islam itu sendiri. Sehingga tatkala kebersamaan umat islam terciptakan maka pancaran keindahan, keagungan Islam akan sampai ke orang lain sebelum kita berdakwah secara langsung keluar. Dan sangatlah mustahil kita menyeru keindahan kepada orang lain sementara diantara kita masih saling mencaci dan memaki.

Maka dari itu, orang yang kerjanya hanya mencari perbedaan saja dan orang yang selalu membuat perbedaan adalah ia mengidap penyakit kebersamaan. Sungguh dusta tatkala ia menyeru kepada kebersaman. Mereka adalah orang-orang anti kebersamaan yang selalu memunculkan perbedaan, membesar-besarkan perbedaan dan bahkan menghakimi orang lain salah karena tidak mengikuti dirinya. Dan alangkah banyaknya perpecahan yang dihadirkan oleh orang-orang semacam ini di zaman ini dan dikota ini.

Wallahu a'lam bishshowab.

images/index_r1_c1.gif

Tidak ada komentar