Jalinan Yang Penuh Makna

images/index_r1_c1.gif
 
 
Jalinan Yang Penuh Makna
 
Sahabatku, dalam sebuah kebersamaan akan terjalin sebuah persahabatan dan pertemuan. Akan tetapi, tidak semua dari yang bersahabat adalah sama-sama beruntung. Keberuntungan seseorang tersembunyi di balik kalbunya ketika menjalin persahabatan. Dua orang yang bersahabat, jika dibalik persahabatannya ini salah satu dari keduanya selalu berharap kemuliaan di Akhirat, sementara yang satu lagi tidak menjalin pesahabatan  kecuali hanya untuk keuntungan di dunia saja. Maka, walaupun keduanya sama-sama berangkat ke masjid, makan bersama atau bahkan tidur bersama,  akan tetapi apa yang didapat oleh keduanya tidaklah sama. Yang satu orang beruntung dan yang satunya lagi orang yang merugi.
Siapapun dari kita harus mencermati apa yang tersembunyi di balik kalbu kita. Ada apa di balik kedekatan kita dengan seorang sahabat ? Jika seorang Pejabat menjalin persahabatan dengan seorang Ustadz  maka yang paling beruntung adalah yang memanfaatkan kedekatan tersebut untuk mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah SWT. Dan alangkah celakanya jika sang Ustadz dekat dengan Penguasa atau Pejabat hanya mengharap keuntungan dunia.  Begitu juga alangkah ruginya jika seorang Pejabat yang dekat dengan ustadz hanya untuk kepentingan dunianya saja
Rasulullah SAW pernah bersabda " Bararangsiapa yang merendah kepada orang kaya ( berpangkat di dunia ) karena dunianya, maka telah hilang dua pertiga (nilai) keberagamaanya."
Ini adalah peringatan  dari Rasulullah SAW agar kita memahami makna sebuah kedekatan. Karena kejahatan hati amatlah tersembunyi dan tidak ada yang bisa mengoreksinya kecuali diri sendiri yang sering mencermatinya.
Sahabatku, dalam kesempatan lain Rasullah SAW juga pernah bercerita. Ada dua orang yang berbeda dalam  menjalani hidupnya. Yang pertama adalah orang yang terlihat baik karena kesehariannya hanya beribadah di atas gunung. Yang satu lagi adalah seorang pemuda, Preman pasar yang secara lahir adalah kotor dan jahat karena pekerjaaanya hanya membuat keributan dan mengganggu orang-orang dipasar. Dan, takdir Allah mempertemukan keduanya di suatu tempat.
Sang Ahli ibadah saat itu kehabisan bekal sehingga ia harus membeli bekal di tengah pasar. Pada saat yang bersamaan, sang Preman pasar berkeinginan untuk bisa dekat dengan Ahli Ibadah yang di atas gunung. Keduanya pun  menempuh tempat tujuan- masing  masing. Yang Ahli Ibadah turun ke Pasar dan Preman Pasar pun menuju ke atas gunung. Akhirnya keduanya bertemu disuatu tempat berpapasan di jalan setapak dikaki bukit. Sang preman merasa terkejut saat berpapasan dengan ahli ibadah tersebut.Yang ada dihatinya adalah rasa kagum dan hormat pada sang ahli ibadah.Sementara sang ahli ibadah melihat sang preman merasa risih sehingga ia tidak menyapanya dan mengucapkan salam kepadanya.Yang ada adalah kesombonganya karena ia merasa sudah menjadi ahli ibadah yang sangat jauh lebih baik  jika dibanding dengan sang Preman . Disaat itu ternyata Allah SWT mencabut hidayah dari sang Ahli ibadah dan memindahkanya kepada sang Preman Pasar.
Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa itu terjadi disebabkan sesuatu yang tersembunyi di hati mereka berdua. Yang ada di hati sang Preman disaat bertemu adalah makna pengagungan kepada ulama Allah , dengan penuh harap agar pertemuan tersebut menjadi sebab Allah SWT mencintainya. Berbeda  dengan yang dirasakan oleh sang Ahli ibadah, yang ada di dalam hatinya bukannya menghadirkan makna kerinduan kepada Allah SWT, akan tetapi hatinya penuh dengan kesombongan sebagai Ahli Ibadah. Akhirnya yang terjadi adalah rasa meremehkan kepada sang Preman dan  bukan melihatnya sebagai ladang amal baik dengan mengajaknya kepada kebenaran dan menjauhkanya dari kejahatan.
Sahabatku, Jelaslah dalam hal ini kita harus bisa mencermati setiap jalinan yang kita rajut.
Anda yang Ustadz, apa makna  kedekatan Anda dengan para Pejabat dan Pengusaha ?
Anda yang Pejabat, apa makna kedekatan Anda dengan para Ulama, Pengusaha dan Fakir miskin?
Anda yang Pengusaha, apa makna kedekatan Anda dengan para Pejabat, Ulama dan Fakir miskin ? Sudahkah Allah SWT hadir dalam jalinan Anda?
Wallahu a'lam bissawab.


 
 
images/index_r1_c1.gif

Tidak ada komentar