Contoh-Contoh Menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran ( 2 - 2 )

Contoh-Contoh Menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran 
 ( 2 - 2 )

Ketika menerima kebenaran yang dikemukakan Al-Quran ini, manusia mendapati dirinya berhadapan dengan keindahan dan kesempurnaan yang tidak ada batasnya, yang mengelilinginya dari segala arah dan sama sekali tidak ada celanya, yang membuatnya lupa akan segala keindahan dan kesempurnaan di dunia ini, sampai-sampai ia melupakan dirinya sendiri yang sebenarnya merupakan sebagian dari tanda-tanda keindahan dan kesempurnaan Allah. Ia melupakannya dan tertarik kepada Yang menciptakan keindahan dan kesempurnaan. Allah berfirman:



"Orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah. " (QS 2: 165)

Di sinilah, karena tuntutan cinta, sang hamba menyerahkan kehendak dan kemerdekaannya kepada Allah. Kemudian ia ber­lindung di bawah panji kebenaran dan masuk ke dalam kasih-Nya, sebagaimana firman-Nya:



"Allah adalah wali orang-orang yang beriman." (QS 3:68)



"Allah adalah wali orang-orang yang beriman, Yang mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya." (QS 2:257)

Kemudian ia menemukan jiwa yang lain dan menjalani ke­hidupan yang baru, dan bersinarlah di dalam hatinya cahaya kebenaran, sehingga terbukalah baginya jalan jalan kebahagiaan dalam perjalanannya yang mulia di tengah-tengah masyarakat. Allah berfirman:



"Apa orang yang tadinya mati, kemudian Kami menghidupkannya dan memberinya cahaya yang menerangi jalannya di tengah-tengah orang banyak. " (QS 6:122)



"Mereka adalah orang-orang yang iman telah tertulis di dalam hatinya dan Allah menguatkan mereka dengan ruh dari-Nya. " (QS 58:22)

Dalam ayat lain, Allah memberitahukan cara mendapatkan cahaya ini. Dia berfirman:



"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah akan memberikan dua bagian rahmat-Nya kepadamu dan menjadikan cahaya bagimu, yang dengan cahaya itu kamu berjalan." (QS 57:28)



"Katakanlah: 'Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu. "' (QS 3:31)

Tentang mengikuti Rasul s.a.w., dijelaskan dalam ayat yang lain:



"Orang-orang yang mengikuti Rasulullah, seorang Nabi yang ummi, yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Menyuruh mereka untuk mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka mengerjakan yang munkar. Menghalalkan segala yang baik dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka. Dan menghilangkan beban-beban dan belenggu­belenggu yang ada pada mereka. " (QS 7:157)

Dalam ayat yang lain terdapat pengertian lebih jelas tentang mengikuti Rasul, yaitu:



"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Islam, dan tetaplah atas fitrah Allah itu yang Ia telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah-Nya. Itulah agama yang lurus. . . . " (QS 30:30)

Berdasarkan ayat-ayat ini, maka keseluruhan program-sem­purna Islam merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia yang hidup di dunia. Program itu ialah undang-undang dan hukum­hukum yang ditunjukkan oleh fitrah manusia dan kehidupan yang dijalani oleh manusia yang lurus, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:



"Demi jiwa dan Penyempurnanya. Kemudian Allah mem­beritahukan jalan kefasikan dan ketakwaan kepada jiwa itu. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikannya, dan merugilah orang yang mengotorinya. " (QS 91:7-10)

Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang mempersamakan antara kehidupan manusia yang bahagia dan kehidupan fitrah yang bersih. Berbeda dengan kitab-kitab suci dan jalan jalan hidup yang lain, Al-Quran memadukan antara program-program ibadah dan program-program kehidupan. Selain memiliki pandangan khusus tentang individu dan masyarakat, Al-Quran juga memiliki ajaran tentang segala hal. Sesungguhnya Al-Quran memasrahkan manusia kepada dunia, dan dunia kepada manusia, dan keduanya kepada Allah.
Al-Quran memberikan banyak sifat formal dan spiritual kepada kekasih-kekasih dan hamba-hamba Allah yang ikhlas. Sifat­sifat dan ciri-ciri ini menjadi hiasan diri mereka. Hal ini merupakan hasil dari iman yang murni dan keyakinan yang mantap. Sayang, pengupasan terinci tentang hal ini berada di luar jangkauan pembahasan yang ringkas ini.

Tidak ada komentar